A. Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim, pada kali ini saya akan memberikan sebuah artikel yang berisi konsep dasar routing RIP, langsung saja menuju ke materi.
1. Pengertian
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Bismillahirrahmanirrahim, pada kali ini saya akan memberikan sebuah artikel yang berisi konsep dasar routing RIP, langsung saja menuju ke materi.
1. Pengertian
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
2. Maksud dan Tujuan
-
Mempersiapkan diriuntuk memasuki lapangan kerja
-
Agar menjadi lebih disiplin dan tanggung jawab tentang pekerjaan
-
Mendapatkan ilmu dan keterampilan baru
3. Hasil Yang Di
Harapkan
-
Mendapatkan wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnnya
-
Mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja, sehingga ketika di dunia kerja yang sesungguhnya saya dapat mengimplementasikannya
B. Alat dan Bahan
-
E-book dan Referensi Routing RIP
C. Jangka Waktu
Pelaksanaan
-
Dari Pukul 08.00-selesai
D. Proses dan Tahap
Pelaksanaan dan/atau Isi Pembahasan
Routing
Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area
Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior
Gateway Protocol (IGP).
RIP (Routing Information Protocol)
Routing
Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area
Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior
Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma
Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058
(1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga
terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan
sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap
usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path
First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP
Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC
2080 (1997).
Cara Kerja RIP
- Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
- Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing .
- Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
- Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
- Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu
- Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung
Karakteristik dari RIP:
- Distance vector routing protocol
- Hop count sebagi metric untuk memilih rute
- Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
- Secara default routing update 30 detik sekali
- RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update
- RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update
- Image result for RIP (Routing Information Protocol)
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
RIP
menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi
routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum
habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena
dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur
routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan
2. Kekurangan
Dalam
implementasi RIP memang mudah untuk digunakan, namun RIP mempunyai
masalah serius pada Autonomous System yang besar, yaitu :
- Terbatasnya diameter network, Telah disebutkan sedikit di atas bahwa RIP hanya bisa menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak terjangkau. Hal ini bisa menjadi masalah pada network yang besar.
- Konvergensi yang lambat, Untuk menghapus entry tabel routing yang bermasalah, RIP mempunyai metode yang tidak efesien. Seperti pada contoh skema network di atas, misalkan subnet 10 bernilai 1 hop dari router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3. Ini pada kondisi bagus, namun apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus dari table routing kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik. Sementara itu, router 3 belum mengetahui bahwa subnet 3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai table routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang melalui router 2). Waktu subnet 3 dihapus dari router 2, router 3 memberikan informasi ini kepada router 2 dan router 2 melihat bahwa subnet 3 bisa dijangkau lewat router 3 dengan 3 hop ( 2 + 1 ). Karena ini adalah routing baru maka ia akan memasukkannya ke dalam KRT. Berikutnya, router 2 akan mengupdate routing table dan memberikannya kepada router 3 bahwa subnet 3 bernilai 3 hop. Router 3 menerima dan menambahkan 1 hop lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi dan router 2 meneriman informasi jalan menuju subnet 3 menjadi 5 hop. Demikian seterusAnya sampai nilainya lebih dari 30. Routing atas terus menerus looping sampai nilainya lebih dari 30 hop.
3.
Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24, RIP membaca IP
address berdasarkan kepada kelas A, B dan C. Seperti kita ketahui bahwa
kelas C mempunyai masking 24 bit. Dan masking ini masih bias
diperpanjang menjadi 25 bit, 26 bit dan seterusnya. RIP tidak dapat
membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah besar, mengingat
masking yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di
atasi pada RIPv2.
Jumlah host Terbatas.
- RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
- RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM), Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
Versi
Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.
1. RIP versi 1
Spesifikasi
asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing.
Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan
untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak
memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas
jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan
harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router
otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
2. RIP versi 2
Karena
kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada
tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan
untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless
Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas
hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi
dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan
RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur
memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.
3. RIPng
RIPng
(RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan
dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6,
generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan
RIPng adalah:
- Dukungan dari jaringan IPv6.
- RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
- RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
- RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route.
Batasan:
- Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16
- Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP.
- Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
- RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.
Cara kerja RIP
Proses
RIP beroperasi dari port 520 UDP; semua pesan RIP di enkapsulasi dalam
sebuah segment UDP dengan kedua port source dan destination di set 520.
RIP mendefinisikan 2 jenis pesan (message): Request messages dan
Response messages. Request message digunakan untuk meminta router
neighbor mengirimkan update. Response message membawa update. Metric
yang digunakan oleh RIP adalah hop count, dengan 1 menandakan network
yang terhubung langsung (directly connected) dan 16 menandakan network
unreachable.
Pada
saat pertama kali aktif, RIP mem-broadcast keluar sebuah paket yang
membawa Request message melalui semua interface yang mengenable RIP.
Proses RIP kemudian memasuki fase mendengarkan Request RIP atau
mengirimkan Response message. Neighbor yang menerima pesan Request akan
mengirimkan Response yang berisi tabel routing mereka.
Ketika
router yang merequest menerima Response message, router akan memproses
informasi yang ada didalamnya. Jika terdapat entri route tertentu yang
belum dikenali, maka router akan memasukkannya kedalam tabel routing
beserta address dari router yang meng-advertise paket. Jika terdapat
entri route yang ternyata sudah ada didalam tabel routing, maka entri
yang sudah ada akan digantikan hanya jika entri route yang baru memiliki
hop count yang lebih rendah. Jika hop count yang baru lebih tinggi
daripada hop count yang telah tersimpan dan paket update berasal dari
router next-hop yang tersimpan dalam tabel, maka entri route akan
ditandai sebagai unreachable selama waktu yang terdapat dalam holddown
period. Jika holddown period telah berakhir dan neighbor yang sama masih
tetap meng-advertise entri dengan hop count yang lebih tinggi tersebut,
maka metric yang baru (yang lebih tinggi) akan diterima.
E. Hasil Yang Di
Dapatkan
- Mengetahui apa itu Routing RIP
F. Kesimpulan
- Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN
G. Referensi
Sekian artikel dari
saya kali ini, semoga ada manfaatnya…
Dan Terimakasih
sudah berkunjung di Blog saya…
Wassalamualaikum WR.WB
0 Comments:
Post a Comment